Translate
Rabu, 04 Desember 2013
JURNAL : ANALISA PENGARUH PRAKTIK KINERJA ORGANISASI DAN SDM TERHADAP KELANCARAN PELAKSANAAN TUGAS ANGGOTA DPRD KABUPATEN BENGKULU TENGAH
Abstract
The focus of this study is about the influence of HR practices and
performance against the convenience of DPRD Central Bengkulu. With the
formulation of research problem is how to effect partial or simultaneous
delivery of HR practices and performance against the convenience of
DPRD Central Bengkulu. This study uses the analysis method of
quantitative analysis, the discussion through the SPSS statistical program
that is intended to find out how far the relationship between the independent
variables with the dependent variable. Meanwhile, to predict how far the
influence between two or more variables, the authors use regression
analysis method. The analysis revealed a significant effect between the
variables of performance and HR practices for the convenience of the
members of DPRD Central Bengkulu with the probability through ANOVA
test and t test with significance level value in accordance with the
provisions of the statistics. The data collection techniques in the study by
observation, book study and questionnaire. is the sampling technique used
is the total population is 24 persons except researchers.
Keywords: Performance Practice, HR, Smooth Implementation Task
PENDAHULUAN
DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah adalah sebagai salah satu perangkat
Pemerintahan Kabupaten yang melaksanakan fungsinya sebagai alat pelaksana cita-cita
demokrasi di Kabupaten. Agar anggota dewan dapat menjalankan tugasnya dengan baik
dan produktif serta memuaskan maka kinerja pegawai perlu ditingkatkan. Untuk
meningkatkan kinerja dan kelancaran pelaksanaan tugas anggota dewan, maka harus
didukung dengan upaya pengembangan anggota dewan melalui bentuk pengembangan
sumber daya manusia. DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah masih sering disoroti berkaitan
dengan fungsi dan kedudukannya dalam penyelenggaraan pemerintahan di Daerah. Pada
orde Baru, anggota DPR dan juga anggota DPRD sering dianggap sebagai kendaraan
politik untuk melanggengkan kekuasaan rejim daripada mewakili rakyat dalam pembuatan
kebijakan maupun melaksanakan fungsi kontrol.
Dengan demikian masalah kinerja anggota Dewan Perwakilan Rakyat dalam era
reformasi pembangunan sekarang ini, khususnya di Kabupaten Bengkulu Tengah, perlu
mendapat perhatian yang serius. Jika kita perhatikan pada saat sekarang ini, dimana para
anggota Dewan pada umumnya sudah mulai menunjukan penurunan dalam tingkat kinerja.
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)
Analisa Pengaruh Praktik Kinerja Organisasi dan SDM Terhadap Kelancaran
Pelaksanaan Tugas Anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah
VOL. 2 NO. 2
MEI 2012
102
Untuk mengatasi hal ini dipandang perlu diadakan suatu langkah dan upaya yang
dapat meningkatkan kinerja anggota dewan guna kelancaran pelaksanaan tugas tersebut,
karena dengan kinerja yang baik dan tinggi akan dapat melancarkan pelaksanaan tugas dan
menciptakan kerja yang baik dan tinggi pula, demikian pula sebaliknya. Untuk
menghasilkan dan menciptakan kerja yang memuaskan dalam upaya meningkatkan kinerja
anggota dewan, maka harus didukung oleh suatu faktor tertentu. Faktor yang
memungkinkan dapat mendukung hal tersebut salah satunya adalah pengembangan SDM
pada organisasi atau Instansi yang bersangkutan yang diperuntukan bagi anggota dewan.
Dengan adanya pengembangan SDM, maka akan dapat diharapkan terciptanya
kinerja yang baik, sebagaimana dikemukakan bahwa “Sumberdaya-sumberdaya yang
digerakkan secara efektif memerlukan keterampilan organisatoris dan teknis, sehingga
akan dapat menciptakan kinerja dan kelancaran kerja yang cukup tinggi. Melalui berbagai
perbaikan cara kerja, kemampuan kerja, keterampilan kerja serta kualitas kerja, maka akan
dapat diperoleh kinerja yang lebih baik. Cara kerja, kemampuan kerja, keterampilan serta
kualitas kerja akan dapat dicapai melalui salah satu faktor, yaitu pengembangan SDM”.
(Muchdarsyah Sinungan, 1995:1). Dari pernyataan ini jelaslah bahwa dengan dilakukan
pengembangan SDM dimaksudkan untuk meningkatkan keahlian, kemampuan dan
keterampilan kerja. Jadi melalui pengembangan SDM dimaksudkan untuk meningkatkan
keahlian, kemampuan dan keterampilan kerja. Jadi melalui pengembangan SDMyang baik
dan terus-menerus, diharapkan akan dapat dicapai hasil kerja yang efektif dan pada
akhirnya akan tercipta kinerja yang lebih baik, efektif dan efisien. Melalui pengembangan
SDM, akan dapat menciptakan sikap mental, tingkah laku yang lebih optimis. Dalam
proses pembangunan nasional yang sedang dilancarkan ini tidak hanya diperlukan modal,
teknologi dan keahlian dibidang sosial dan ekonomi yang memadai, tetapi perlu ditunjang
dengan kemampuan sumber daya manusianya dan manajemen oleh para pelaksananya.
Dari pendapat di atas jelaslah bahwa kerja yang malas-malasan akan menghambat
kemajuan. Sebaliknya kerja yang efektif dan efisien akan dapat menunjang kemajuan serta
mendorong kelancaran kerja, baik secara individu maupun secara organisasi. Kinerja
anggota dewan masih sering disoroti berkaitan dengan fungsi dan kedudukannya dalam
penyelenggaraan pemerintahan di Daerah, dimana proses pembentukan perda kurang
optimalisasi. Hal itu disebabkan ada empat hambatan yang menjadi alasan besar bagi
DPRD dalam melaksanakan fungsi legislasi semua berasal dari faktor internal. Dengan
adanya pemanfaatan waktu kerja kurang begitu diperhatikan pada hal waktu kerja adalah
merupakan upaya paling mendasar dapat dicapainya kinerja yang lebih baik. Akan tetapi
kadang kala hal ini banyak diabaikan, bahkan secara sengaja dilanggar. Sikap mental yang
seperti ini tidak akan menimbulkan suasana kerja yang optimis, apalagi diharapkan untuk
dapat menciptakan metode dan sistem kerja yang produktif di semua perangkat kerja yang
ada.
Berkaitan dengan masalah ini, maka untuk menciptakan kinerja Anggota Dewan
yang lebih baik dan lebih efektif serta lebih produktif, mutlak dituntut suatu upaya yaitu
melalui pengembangan SDM para pegawai didalamnya. Ditegaskan dalam Jurnal Ilmu-
Ilmu Sosial edisi 3 bahwa “Pengembangan SDM adalah usaha yang dilakukan
mempersiapkan seseorang menjadi manusia seutuhnya, mampu berpikir logis dan rasional
serta mampu melaksanakan fungsinya sebagai makhluk Tuhan, insan ekonomis, insan
sosial, warga negara dan anggota masyarakat. Pengembangan SDM adalah proses
peningkatan kualitas manusia dan mentransformasikan manusia menjadi angkatan kerja
produktif”. (PAU-IS-UI, 1992 : 25).
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)
Analisa Pengaruh Praktik Kinerja Organisasi dan SDM Terhadap Kelancaran
Pelaksanaan Tugas Anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah
VOL. 2 NO. 2
MEI 2012
103
Jadi jelaslah bahwa untuk meningkatkan kinerja Anggota Dewan untuk kelancaran
pelaksanaan tugas dan fungsinya, maka mutlak diperlukan adanya pengembangan sumber
daya manusia. Karena dengan pengembangan SDM dilakukan secara terus menerus dan
efektif, maka akan dapat menciptakan kinerja kerja yang lebih baik. Keberadaan DPRD
Kabupaten Bengkulu Tengah adalah sebagai perwujudan dari sila keempat dari Pancasila,
maka kedudukannya adalah sebagai salah satu perangkat Pemerintahan Daerah yang
melaksanakan fungsinya sebagai alat pelaksana cita-cita demokrasi di Daerah.
Berdasarkan pengamatan bahwa tingkat pendidikan para Anggota Dewan hanya sebagian
saja yang berpendidikan sarjana. Dari gambaran tersebut berdasarkan pengamatan peneliti,
terlihat bahwa para Anggota Dewan dapat dikatakan bahwa tingkat kinerjanya yang belum
dapat dikatakan baik didalam menjalankan tugas pekerjaan rutin sehari-hari belum dapat
diselesaikan sesuai dengan program yang ada.
Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka yang ingin dibahas dan diteliti
dalam penelitian ini adalah masalah yang berjudul “Analisis Pengaruh Praktik Kinerja dan
SDMTerhadap Kelancaran Pelaksanaan Tugas Anggota DPRD Kabupaten Bengkulu
Tengah”.
Pengertian Praktik Kinerja
Kinerja adalah sesuatu yang dicapai atau prestasi kemampuan kerja (Artoyo,
1986:14). Kinerja individu tergantung pada faktor-faktor seperti faktor internal terdiri dari
pengalaman, keahlian, kemampuan, dan kemauan. Faktor eksternal terdiri dari : fasilitas
kerja, kondisi kerja (Abdul Hamid Mursi, 1996:76).
Mangkunegara (2005:67) mengemukakan pengertian kinerja (job performance)
sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Faktor
yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor
motivasi (motivation). Dengan kemampuan kinerja perorangan dapat diukur dengan rumus
sebagai berikut :
Kinerja = Kemampuan + Motivasi
Kemampuan merupakan representasi dari kemampuan potensi dan kemampuan
realiti. Sedangkan motivasi terbentuk dari sikap seseorang dalam menghadapi situasi kerja.
Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk
mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja).
Pengertian Sumber Daya Manusia
Soekidjo. N, menegaskan bahwa “pembangunan suatu bangsa memerlukan aset
pokok yang disebut sumber daya, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia.
Yang lebih penting diantara kedua sumber daya tersebut adalah sumber daya manusia’.
(Soekidjo Notoatmodjo, 1998:1).
Pengertian Kepuasan Pelanggan
Menurut Kotler (1994) dalam Tjiptono (2004:147), kepuasan pelanggan adalah
tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia rasakan
dibandingkan dengan harapannya. Sedangkan menurut Irawan (2002:3), kepuasan
pelanggan adalah hasil akumulasi dari konsumen atau pelanggan dalam menggunakan
produk dan jasa.
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)
Analisa Pengaruh Praktik Kinerja Organisasi dan SDM Terhadap Kelancaran
Pelaksanaan Tugas Anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah
VOL. 2 NO. 2
MEI 2012
104
Pengertian Kelancaran Pelaksanaan Tugas
“Kelancaran adalah segala kegiatan yang dapat dilaksanakan tanpa mengalami
hambatan” (Sondang, 1997:92). Kemudian kelancaran dapat pula diartikan “segala sesuatu
yang dilaksanakan tidak menemukan hambatan atau tantangan” (Soebroto,1985;5).
Kerangka Pikir
Berdasarkan pendapat di atas bahwa Praktik Kinerja Dan SDM mempunyai
pengaruh terhadap Kelancaran Pelaksanaan Tugas Anggota DPRD Kabupaten Bengkulu
Tengah. Adapun kerangka pikir dalam bentuk hubungan antara variabel pengaruh (X1)
dan (X2) dengan variabel terpengaruh (Y) sebagai berikut :
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas,
maka hipotesa di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. terdapat pengaruh positif antara praktik kinerja terhadap kelancaran pelaksanaan tugas
anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah.
2. terdapat pengaruh positif antara SDM terhadap kelancaran pelaksanaan tugas anggota
DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah.
3. terdapat pengaruh positif antara parktik kinerja dan SDM terhadap kelancaran
pelaksanaan tugas anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil analisis data yang yang telah dilaksanakan di lapangan sesudah diolah
melalui perangkat lunak SPSS 15 di dapat analisis tanggapan responden terhadap variabelvariabel
diuraikan sebagai berikut :
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Praktik Kinerja
Untuk mengukur apa yang harus diukur maka digunakan hasil uji validitas terhadap
semua variabel yang menjadi ukuran dalam penelitian ini. Hasil uji validitas variabel X1
(praktik kinerja) dapat dilihat hasil perhitungan validitas dijelaskan sebagai berikut :
Uji Validitas Variabel Praktik Kinerja (X1)
Dari hasil perhitungan untuk variabel X1 yang diperoleh tersebut dapat disusun
hasil validitas seperti terlihat tabel berikut ini :
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)
Analisa Pengaruh Praktik Kinerja Organisasi dan SDM Terhadap Kelancaran
Pelaksanaan Tugas Anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah
VOL. 2 NO. 2
MEI 2012
105
Tabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel Praktik Kinerja (X1)
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Tampilan tabel di atas tersebut dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang diuji
dengan rumus validitas dinyatakan valid karena hasil nilai r hitung yang diperoleh lebih
besar dari nilai r tabel yaitu 0,404 untuk N = 24 . Dan untuk variabel yang dinyatakan
valid tersebut ditandai dengan (*) dan sangat valid tanda dua bintang (**) yang artinya
variabel tersebut memiliki nilai yang dinyatakan valid "sangat tinggi". Pada Tabel diatas
dinyatakan sangat valid (**). Artinya data dan instrumen dalam penelitian ini dapat
dilanjutkan.
Uji Reliabilitas Variabel SDM
Untuk pengujian skala pengukuran dilakukan dengan pendekatan Cronbach’s
Alpha hasil analisis tersebut digambarkan dalam tabel reliabilitas di bawah ini :
Tabel 2. Uji Reliability Statistics Variabel Kompetensi
Cronbach's Alpha N of Items
.799 8
Item-Total Statistics
Scale
Mean if
Item
Deleted
Scale
Variance
if Item
Deleted
Correcte
d Item-
Total
Correlati
on
Cronbach
's Alpha
if Item
Deleted
X1_1 49.88 118.201 .860 .777
X1_2 50.17 115.884 .882 .771
X1_3 50.33 122.145 .526 .791
X1_4 50.29 111.781 .875 .761
X1_5 50.04 114.998 .854 .769
X1_6 50.33 114.667 .837 .769
X1_7 50.50 109.391 .888 .755
Total
_X1 27.04 33.346 1.000 .930
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)
Analisa Pengaruh Praktik Kinerja Organisasi dan SDM Terhadap Kelancaran
Pelaksanaan Tugas Anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah
VOL. 2 NO. 2
MEI 2012
106
Hasil analisis dengan pendekatan perangkat lunak SPSS 15 didapat Cronbach’s =
0,404 lebih besar dari angka yang dianjurkan yaitu alpha 0,600 dan r tabel = 0,404. ini
menunjukan skala pengukuran dinyatakan rebialitasnya secara nyata validitas. Artinya data
dan instrumen dalam penelitian ini dapat dilanjutkan.
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel SDM
Untuk mengukur apa yang harus diukur maka digunakan hasil uji validitas terhadap
semua variabel yang menjadi ukuran dalam penelitian ini. Hasil uji validitas variabel SDM
(X2) dapat dilihat hasil perhitungan validitas dijelaskan sebagai berikut:
1. Uji Validitas Variabel SDM (X2)
Dari hasil perhitungan untuk variabel X2 yang diperoleh tersebut dapat disusun
hasil validitas seperti terlihat tabel berikut ini :
Tabel 3. Validitas SDM
2. Uji Reliabilitas Variabel Kelancaran pelaksanaan tugas
Untuk pengujian skala pengukuran dilakukan dengan pendekatan Cronbach’s
Alpha hasil analisis tersebut digambarkan dalam tabel reliabilitas di bawah ini :
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)
Analisa Pengaruh Praktik Kinerja Organisasi dan SDM Terhadap Kelancaran
Pelaksanaan Tugas Anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah
VOL. 2 NO. 2
MEI 2012
107
Tabel 4. Uji Reliabilitas Variabel Kelancaran Pelaksanaan Tugas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.786 9
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item Deleted
Y_1 59.54 117.216 .838 .760
Y_2 59.83 116.319 .860 .757
Y_3 60.00 123.304 .410 .780
Y_4 59.88 113.940 .785 .753
Y_5 59.63 118.505 .733 .764
Y_6 60.04 114.389 .820 .753
Y_7 59.92 114.514 .743 .755
Y_8 59.92 116.080 .824 .757
Total_
Y 31.92 33.123 1.000 .908
Hasil analisis dengan pendekatan perangkat lunak SPSS 15 didapat Cronbach’s =
0,786 lebih besar dari angka yang dianjurkan yaitu alpha 0,600 dan r tabel = 0,404. ini
menunjukan skala pengukuran dinyatakan rebialitasnya secara nyata validitas. Artinya data
dan instrumen dalam penelitian ini dapat dilanjutkan.
3. Analisis Uji Korelasi praktik kinerja dan SDM Terhadap Kelancaran Pelaksanaan
Tugas
Hasil korelasi praktik kinerja dan SDM terhadap kelancaran Pelaksanaan Tugas
selengkapnya dijelaskan dalam gambar berikut ini.
Tabel 5. Uji Korelasi X1 dan X2 Terhadap Y
Total_X1 Total_X2 Total_Y
Spearman's rho Total_X1 Correlation Coefficient 1.000 .813(**) .928(**)
Sig. (2-tailed) . .000 .000
N 24 24 24
Total_X2 Correlation Coefficient .813(**) 1.000 .909(**)
Sig. (2-tailed) .000 . .000
N 24 24 24
Total_Y Correlation Coefficient .928(**) .909(**) 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .000 .
N 24 24 24
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Tampilan tabel di atas menunjukan hasil analisis dengan mengunakan rank
spearman’s rho didapat hubungan Praktik Kinerja dan SDM terhadap kelancaran
pelaksanaan tugas pada DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah secara nyata ada hubungan
yang erat. Untuk nilai Praktik kinerja terhadap kelancaran pelaksanaan tugas 0.928** dan
SDM dengan nilai 0.813**. Hasil korelasi ini menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut
ada hubungan yang kuat dan nyata terhadap kelancaran pelaksanaan tugas pegawai.
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)
Analisa Pengaruh Praktik Kinerja Organisasi dan SDM Terhadap Kelancaran
Pelaksanaan Tugas Anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah
VOL. 2 NO. 2
MEI 2012
108
Analisis Parsial Pengaruh Praktik Kinerja dan SDM Terhadap Kelancaran
Pelaksanaan Tugas.
1. Uji Variabel praktik kinerja terhadap Kelancaran pelaksanaan tugas
Untuk mengetahui persentase pengaruh secara parsial antara praktik kinerja (X1)
terhadap SDM (Y) Di Lingkungan DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah, maka akan di
lakukan dengan uji R2 (R-Square) dengan model summari, Singgih (2003:199). Analisis
hubungan antar variabel dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak program
komputer statistik SP'SS 15.00 for windows. Hasil analisis nilai diskriman sebagaimana
ditampilkan pada gambar berikut ini.
Tabel 6. Uji Variabel Praktik Kinerja Terhadap Kelancaran Pelaksanaan Tugas
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .934(a) .873 .867 2.100 1.913
a Predictors: (Constant), Total_X1
b Dependent Variable: Total_Y
Tampilan tabel di atas menunjukan pengaruh praktik kinerja terhadap kelancaran
pelaksanaan tugas dari hasil analisis koefisien determinasi nilai yang diperoleh adalah R =
0,934 dengan nilai R2 sebesar 0,873, jika dipersentaseqkan sebesar 87,3 % dan dibulatkan
menjadi 87%. Hal ini menunjukan bahwa variabel bebas (berpengaruh cukup kuat
terhadap kelancaran pelaksanaan tugas) menjelaskan bahwa pengaruh variabel bebas telah
mempengaruhi variabel terikat (cukup kuat) sebesar 87 %. Nilai koefisien determinasi ini
juga menunjukan besarnya sumbangan variabel praktik kinerja terhadap variabel
kelancaran pelaksanaan tugas. Selebihnya sebesar 13 % dipengaruhi variabel-variabel
lainnya yang belum terlibat dalam penelitian ini.
Hubungan yang dalam kategori baik ini adalah hubungan yang positif antara
praktik kinerja terhadap kelancaran pelaksanaan tugas. Untuk itu semakin ditingkat
praktik kinerja yang lebih baik semakin lancar pelaksanaan tugas anggota dewan.
Uji t Hitung Variabel Praktik Kinerja
Untuk mengetahui pengujian signifikansi pengaruh masing-masing variabel praktik
kinerja secara parsial dalam mempengaruhi Kelancaran pelaksanaan tugas anggota dewan
(Y) Di DPRD(DPRD) Kabupaten Bengkulu Tengah, maka akan dilakukan analisis dengan
menggunakan uji hipotesis dengan menggunakan uji t dan uji persamaan, dengan
ketentuan :
- Jika t hitung > t tabel 0,05 (dk= n – 2 ) maka Ha, diterima dan Ho ditolak
- Jika t hitung < tabel 0,05 (dk = n – 2 ) maka Ha, ditolak dan Ha gagal untuk
ditolak berikut ini hasil t signifikan dan nilai signifikan.
Sedangkan perhitungan uji t selengkapnya disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 7. Uji t hitung Variabel Praktik Kinerja
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.739 2.094 3.218 .004
Total_X1 .931 .076 .934 12.281 .000
a Dependent Variable: Total_Y
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)
Analisa Pengaruh Praktik Kinerja Organisasi dan SDM Terhadap Kelancaran
Pelaksanaan Tugas Anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah
VOL. 2 NO. 2
MEI 2012
109
Tampilan pada tabel di atas menunjukan t hitung praktik kinerja dengan nilai sebesar
12,281 dan t tabel nilainya sebesar 1,711. menunjukan bawah t hitung lebih besar dari t
tabel. Kondisi demikian bahwa hipotesis alternatif (Ha) dapat diterima yaitu ada hubungan
yang nyata antara praktik kinerja terhadap kelancaran pelaksanaan tugas dilingkungan
DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah. Dari hasil analisis t hitungan diatas disusun analisis
regresi yaitu:
Y = 6,739 + 0.931 X1 + ε
Dari persamaan didapat nilai konstantanya sebesar 6,739 Nilai konstanta tersebut
secara matematis menyatakan bahwa pada saat praktik kinerja Belum dipahami bernilai 0,
maka kelancaran pelaksanaan tugas memiliki nilai 6,739. Sedangkan Nilai (0,931) yang
terdapat pada koefisien regresi variabel (X1) menggambarkan bahwa setiap kenaikan satu
unit praktik kinerja akan meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas sebesar 0,931.
2. Analisis Variabel SDM Terhadap Kelancaran pelaksanaan tugas
Analisis hubungan antar variabel dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak
program komputer statistik SPSS 15.00 for windows. Hasil analisis nilai diskriminan
sebagaimana ditampilkan pada gambar berikut ini.
Tabel 8. Analisis variabel SDM Terhadap Kelancaran Pelaksanaan Tugas
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .915(a) .838 .830 2.372 1.723
a Predictors: (Constant), Total_X2
b Dependent Variable: Total_Y
Tabel di atas menunjukan pengaruh SDM terhadap kelancaran pelaksanaan tugas
dari hasil analisis koefisien determinasi nilai yang diperoleh adalah R = 0,915 dengan nilai
R2 sebesar 0,838, jika dipersentasekan sebesar 83,8 %. Hal ini menunjukan bahwa variabel
bebas (SDM) menjelaskan bahwa pengaruh variabel bebas telah mempengaruhi variabel
terikat (Kelancaran pelaksanaan tugas) sebesar 83,8 %. Nilai koefisien determinasi ini juga
menunjukan besarnya sumbangan variabel SDM terhadap kelancaran pelaksanaan tugas.
Sumbangan tersebut menunjukan peranan SDM sebesar 84% terhadap kelancaran
pelaksanaan tugas. Selebihnya sebesar 84 % dipengaruhi variabel-variabel lainnya yang
belum terlibat dalam penelitian ini. Hubungan yang dalam kategori baik ini adalah
hubungan yang positif antara SDM terhadap kelancaran pelaksanaan tugas.
Sedangkan perhitungan uji t selengkapnya disajikan dalam gambar berikut ini.
Tabel 9. Uji t Hitung
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4.521 2.617 1.727 .098
Total_X2 1.045 .098 .915 10.650 .000
a Dependent Variable: Total_Y
Tampilan pada tabel menunjukan t hitung SDM dengan nilai sebesar 10,650 sedangkan t
tabel sebesar 1,711 menunjukan bawah t hitung lebih besar dari t tabel. Kondisi demikian
bahwa hipotesis alternatif (Ha) dapat diterima yaitu ada hubungan yang nyata antara SDM
terhadap kelancaran pelaksanaan tugas pada Anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah.
Hasil uraian diatas dapat disusun analisis regresi yaitu :
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)
Analisa Pengaruh Praktik Kinerja Organisasi dan SDM Terhadap Kelancaran
Pelaksanaan Tugas Anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah
VOL. 2 NO. 2
MEI 2012
110
Y = 4,521 + 1,045 X2 + ε
Dari persamaan diatas didapat nilai konstantanya sebesar 4,521 Nilai konstanta
tersebut secara matematis menyatakan bahwa pada saat SDM bernilai 0, maka kinerja
memiliki nilai 4,521. Sedangkan Nilai 1,045 yang terdapat pada koefisien regresi variabel
SDM (X2) menggambarkan bahwa arah hubungan terhadap kelancaran pelaksanaan tugas
adalah searah, dimana setiap kenaikan satu satuan unit SDM akan meningkatkan
kelancaran pelaksanaan tugas sebesar 1,045. Kenaikan variabel SDM sebesar satuan unit
akan meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas sebesar 1.045.
3. Uji Variabel Praktik Kinerja dan SDM Terhadap Kelancaran Pelaksanaan Tugas
Analisis hubungan antar variabel dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi
dengan program komputer statistik SP'SS 15.00 for windows. Hasil analisis sebagaimana
ditampilkan pada tabel berikut ini.
Tabel 10. Uji Variabel Praktik kinerja dan SDM Terhadap Kelancaran pelaksanaan tugas
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .872(a) .745 .840 1.410 1.263
a Predictors: (Constant), Total_X2, Total_X1
b Dependent Variable: Total_Y
Tampilan tabel di atas menunjukan pengaruh praktik kinerja dan SDM dari hasil
analisis koefisien determinasi nilai yang diperoleh adalah R = 0.872 dengan nilai R2
sebesar 0,745, jika dipersentasekan sebesar 74,5 %. Hal ini menunjukan bahwa variabel
bebas (praktik kinerja dan SDM) menjelaskan bahwa pengaruh variabel bebas telah
mempengaruhi variabel terikat (kelancaran pelaksanaan tugas) sebesar 74,5 %. Nilai
koefisien determinasi ini juga menunjukan besarnya sumbangan praktik kinerja dan SDM
terhadap variabel kelancaran pelaksanaan tugas.
Sumbangan tersebut menunjukan peranan praktik kinerja dan SDM sebesar 75 %
terhadap kelancaran pelaksanaan tugas dilingkungan DPRD Kabupaten Bengkulu tengah
secara bersama. Selebihnya sebesar 25 % dipengaruhi variabel-variabel lainnya yang
belum terlibat dalam penelitian ini. Hubungan yang dalam kategori sangat bagus ini adalah
hubungan yang positif antara praktik kinerja dan SDM terhadap kelancaran pelaksanaan
tugas semakin baik dan dapat melancarkan pelaksanaan tugas anggota dewan yang
nantinya semangat kerja dan produktivitas kerjanya semakin meningkat.
Uji F Hitung
Perhitungan F hitung digunakan untuk melihat signifikan atau tidaknya regresi
berganda yang lakukan. Hasil analisis regresi berganda ini menujukan F hitung lebih besar
dari F tabel untuk jelasnya disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 11. Tabel Uji F Hitung
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 720.078 2 360.039 18.074 .000(a)
Residual 41.755 21 1.988
Total 761.833 23
a Predictors: (Constant), Total_X2, Total_X1
b Dependent Variable: Total_Y
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)
Analisa Pengaruh Praktik Kinerja Organisasi dan SDM Terhadap Kelancaran
Pelaksanaan Tugas Anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah
VOL. 2 NO. 2
MEI 2012
111
Hasil analisis F hitung sebesar 18,074 dan F tabel sebesar 3,403 menunjukan F
hitung lebih besar untuk itu Ha diterima dimana variabel praktik kinerja dan SDM dapat
diterima berpengaruh posistif secara simultan terhadap kelancaran pelaksanaan tugas
anggota dewan.
Uji t hitung
Sedangkan perhitungan uji t selengkapnya disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 12. Uji t hitung
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.022 1.574 1.921 .068
Total_X1 .559 .087 .561 6.422 .000
Total_X2 .526 .100 .460 5.270 .000
a Dependent Variable: Total_Y
Tampilan pada tabel menunjukan t hitung praktik kinerja dengan nilai sebesar
6,422 dan t hitung SDM nilainya sebesar 5,270, dan t tabel sebesar 1,404 (= 0.05)
menunjukan bawah t hitung lebih besar dari t tabel. Kondisi demikian bahwa hipotesis
alternatif (Ha) dapat diterima yaitu ada hubungan yang nyata antara praktik kinerja dan
SDM terhadap kelancaran pelaksanaan tugas secara signifikan berpengaruh nyata untuk itu
dapat disusun analisis regresi yaitu :
Y = 3,022 + 0,559 X1 + 0.526 X2 + ε
Dari persamaan diatas didapat nilai konstantanya sebesar 3,022 Nilai konstanta
tersebut secara matematis menyatakan bahwa pada saat praktik kinerja dan SDM bernilai
0, maka kelancaran pelaksanaan tugas memiliki nilai 3,022. Sedangkan yang terdapat pada
koefisien regresi variabel praktik kinerja (X1) dan SDM (X2) menggambarkan bahwa arah
hubungan terhadap kelancaran pelaksanaan tugas adalah searah, dimana setiap kenaikan
satu satuan unit praktik kinerja akan meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas sebesar
0,559. Kenaikan variabel SDM sebesar satuan unit akan meningkatkan kelancaran
pelaksanaan tugas sebesar 0.526.
PENUTUP
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Menunjukan pengaruh yang signifikan antara praktik kinerja terhadap kelancaran
pelaksanaan tugas dengan nilai yang diperoleh adalah R = 0,934 dengan nilai R2 sebesar
0,873, jika dipersentasekan sebesar 87,3 % dan dibulatkan menjadi 87%. Selebihnya
sebesar 13 % dipengaruhi variabel-variabel lainnya yang belum terlibat dalam
penelitian ini.
2. Menunjukan pengaruh yang signifikan SDM terhadap Kelancaran pelaksanaan tugas
dengn nilai yang diperoleh adalah R = 0,915 dengan nilai R2 sebesar 0,838, jika
dipersentasekan sebesar 83,8 %, jika dipersentasekan sebesar 84,0 %. Selebihnya
sebesar 16 % dipengaruhi variabel-variabel lainnya yang belum terlibat dalam
penelitian ini.
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS)
Analisa Pengaruh Praktik Kinerja Organisasi dan SDM Terhadap Kelancaran
Pelaksanaan Tugas Anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah
VOL. 2 NO. 2
MEI 2012
112
3. Menunjukan pengaruh yang signifikan antara praktik kinerja dan SDM terhadap
kelancaran pelaksanaan tugas dengan nilai yang diperoleh adalah R = 0.872 dengan
nilai R2 sebesar 0,745, jika dipersentasekan sebesar 74,5 %. Dan dibulatkan 75 %.
Selebihnya sebesar 25 % dipengaruhi variabel-variabel lainnya yang belum terlibat
dalam penelitian ini.
4. Menunjukan hubungan yang nyata dan searah antara praktik kinerja dan SDM terhadap
kelancaran pelaksanaan tugas karena t hitung lebih besar dari t tabel.
DAFTAR PUSTAKA
Amoroso, Penn. 1992. Psikologgi Kerja. Jakarta, Rineka Cipta
Dessler, Gary. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta Prenhallindo
Maulana, 1993. Manajemen Perkantoran Suatu Pengantar, Andy Offset.
Masduki, 1987. Metode Riset, PT. Hanindita Offset, Yogyakarta.
Lg. Parsanto, 1988. Organisasi Dan Manajemen, Universitas Terbuka.
Pamuji, 1984. Ekologi Administrasi Negara, Edisi Pertama, Bina Aksara, Jakarta
Sanafiah Faizal, 1984, Metodelogi Penelitian, PT. Bina Aksara, Jakarta.
Sarwoto, 1981, Dasar-dasar Organisasi dan manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Siagian, Sondang. P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta, Bumi Aksara
Sudjana Nana, 1989, Tuntunan Penyusunan Ilmiah, PT. Sinar Baru, Bandung.
Sondang P. Siagian, 1997, Filsafat Administrasi, Cetakan kedua puluh, Gunung Agung,
Jakarta.
Sutrisno Hadi, 1988, Statistik 2, PT. Andi Offset, Yogyakarta.
The Liang Gie,1998, Kamus Administerasi Perkantoran, Nur Cahaya, Yogyakarta
Timpe, A. Dale. 1992. Kinerja, Jakarta Elekmedia komputindo.
W.J.S. Poerwadarminto, 1986, Kamus Umum Bahasa Indonesia, BN Balai Pustaka,
Jakarta.
Winarno Surackmad, 1985, Metode Riset, Andi Offset, Yogyakarta.
Warsidi, Adi, 1987, Administrasi Perkantoran, Karunika, Jakarta.
SUMBER :
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=18&cad=rja&ved=0CHcQFjAHOAo&url=http%3A%2F%2Fnews.palcomtech.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2012%2F01%2FSEPTI-JE02022012.pdf&ei=FeyfUtGYFYjsiAfe9ICQDQ&usg=AFQjCNGrAkfVTSzUUDSc6WM_xG1Kegjh7Q&sig2=ptw4-6Wjb1vtuDIFKflKWA&bvm=bv.57155469,d.aGc
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar